Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Lebih baik diam daripada
berbicara yang bisa menyakitkan oranglain “Barang siapa yang beriman kepada
Allah dan Hari Akhir maka hendaklah ia berkata baik atau hendaklah ia diam.”
(Muttafaq ‘alaih: Al-Bukhari, no. 6018; Muslim, no.47)
Sahabat dakwah, saat ini media sosial memegang peranan
penting, dari mulai hal yang baik seperti mencarikan orang hilang, memviralkan
info-info penting, tapi juga bisa sebaliknya... menjadi arena hujatan dan cyber
bullying.
Duh, jangan sampai ya kita terlibat sebagai pelaku cyber
bullying karena ketidakmampuan berkata-kata yang baik di media sosial. Apalagi
jika sasaran hujatannya adalah saudara seiman. Sadarilah bahwa di akhirat nanti
ucapan dan tulisan kita di komentar/status akan menjadi saksi yang memberatkan
atau meringankan dosa-dosa kita.
Lalu apa yang perlu dilakukan ketika melihat saudara kita
melakukan kesalahan?
1.
Nasihati secara pribadi
Ingatlah bahwa yang dinamakan menasihati adalah yang
dilakukan secara empat mata, jika bermaksud menasihati tapi disampaikan di
kolom komentar yang bisa dibaca orang banyak, itu namanya mempermalukan.
Imam Syafi'i di dalam syairnya menyebutkan:Berilah nasihat
kepadaku ketika aku sendiri, jauhilah memberikan nasihat di tengah-tengah
keramaian. Sesungguhnya nasihat di tengah-tengah manusia itu termasuk sesuatu
pelecehan yang aku tidak suka mendengarkannya. Jika engkau menyelisihi dan
menolak saranku, maka janganlah engkau marah jika kata-katamu tidak aku turuti.
Jika melihat saudara kita melakukan kekeliruan, coba
nasihati dia dengan cara menuliskan pesan via japri, menelponnya, atau
mendatanginya langsung untuk bicara empat mata.
2.
Pergunakan kata-kata yang halus dan tidak melukai
Ketika kita mengharapkan kebaikan saudara kita, tidak
selayaknya menggunakan kata-kata yang menyakiti atau melukainya, siapakah yang
bisa berubah menjadi baik dengan cara disakiti atau dilukai? Bukankah
Rasulullah memiliki tutur kata santun yang perlu kita teladani? Ingat lho...
ini dengan saudara seiman kita sendiri, bukan dengan orang-orang kafir yang
melakukan penistaan, pantaskah kita memberi kata-kata hujatan pada saudara
seiman?
3.
Mendoakan
Jika sudah mencoba melakukan perbaikan namun terlihat belum
ada perubahan, jangan bosan untuk mendoakannya agar tetap istiqomah dalam kebaikan.
Sahabat Dakwah, hapuslah segala komentar atau status buruk
yang menghujat saudara seiman kita, jangan sampai status atau komentar tersebut
memberatkan dosa-dosa kita di akhirat kelak. Na'udzubillah min dzalik. Semoga tulisan
ini bisa menjadi pengingat.
Sumber : ummi-online.com