Bagikandakwah - Puasa Asyura sebagaimana disebutkan oleh ibn al-Qayyim memiliki tiga bentuk gambaran pelaksanaannya. Gambaran yang satu memiliki tingkat keutamaan dan pahala yang berbeda dari gambaran lainnya. (Zadu al-Ma’ad fi Hadyi Khair al-Ibad, juz 2, hal. 76, al-risalah)
Artinya ketiga gambaran pelaksanaan puasa Asyura di atas memiliki derajat pahala dan keutamaan yang berbeda-beda.
Gambaran pertama tentu pahalanya tidak akan sama dengan gambaran kedua, dan begitu juga seterusnya.
Ketiga bentuk gambaran tersebut oleh penulis disajikan berikut berdasarkan urutan serta tingkat keutamannya.
1. Puasa Tiga Hari (9,10,11)Puasa asyura bentuk ini dimulai dari tanggal 9, 10 dan berakhir pada tanggal 11 di bulan Muharram.
Sebagaimana disebutkan gambaran pertama merupakan gambaran yang paling utama dari kedua gambaran pelaksanaan puasa ayura berikutnya berdasarkan beberapa alasan berikut:
- Berdasarkan perintah Nabi: Berpuasalah kalian satu hari sebelumnya dan satu hari setelahnya). (HR. Imam Muslim 2666, Ibnu Khuzaimah no: 2095).
- Puasa dicbulan Muharram lebih utama daripada berpuasa di bulan lainnya. Berarti dengan berpuasa selama tiga hari otomatis lebih utama daripada berpuasa dua atau satu hari dibulan muharram.
- Berpuasa tiga hari pada tanggal 9 hingga tanggal 11 bikin lebih happy dan lebih nyaman. Karena sudah bisa dipastikan pelaksananya menjumpai hari Asyura sekalipun penetapan awal Muharam terjadi silang pendapat.
2. Puasa Dua Hari (9-10)Gambaran ini dimulai dari tanggal sembilan dan berakhir ditanggal sepuluh. Gambaran ini didasarkan pada sabda nabi dan pengamalan serta perkataan Ibn Abbas.
Disamping itu, dengan menggunakan bentuk kedua ini otomatis selamat dari perbedaan pendapat tentang hari ayura’ antara tangal Sembilan dan tanggal sepuluh bulan Muharram.
Rasulullah mengatakan:
لئن بقيت إلى قابل لأصومن التسع
“Andaikan saya masih bisa dihidupkan tahun depan maka saya akan berpuasa sebelum hari asyura’ yaitu tanggal sembilan”. (HR Muslim 2723)
Disamping itu, Ibn Abbas mengamalkannya dan mengatakan:
صوموا التاسع والعاشر, خالفوا اليهود
“Berpuasalah kalian pada tanggal Sembilan dan sepuluh niscaya kalian berbeda dengan orang-orang yahudi.” (HR. Turmudzi 755)
3. Puasa Satu Hari (10)Inilah puasa disebut puasa Asyura yaitu puasa ditanggal tanggal 10 bulan Muharram. Ini didasarkan pada banyak hadis yang tidak diragukan lagi kesahihannya.
Seperti yang telah disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari (No:1899) dan Imam Muslim (No:2653), dengan pahala akan diampuni dosa tahun yang lalu.
Akan tetapi sebagian ulama memakruhkan pelaksanaannya karena akan menyamai orang yahudi dan tidak mengikuti anjuran Rasulullah saw. (Syahrul Allah Al-Muharram: Fadhail Wa Ahkam, sulaiman bin jasir, halaman 10)
Semoga beberapa penjelasan diatas dapat dipahami dan bermanfaat.
Allahu A'lam
Sumber: bincangsyariah.com