Wahai, Suami.. Jangan Asyik Sama Teman-Temanmu Terus, Ajaklah Istrimu Jalan-Jalan

Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Tiba-tiba saya jadi kepikiran, berapa waktu yang saya habiskan bersama keluarga dan berapa waktu yang habis hanya untuk bekerja.



Mari kita hitung.

Saya berangkat jam 7.30, karena kantor masuk jam 8.00. Ini saya lakukan agar tidak terlambat masuk kantor. Karena terlambat sama dengan pemotongan jumlah uang yang diterima di akhir bulan. Lalu sibuk di kantor sampai jam 16.

8 jam saya habiskan di kantor.

Itu pun tak lantas sudah selesai. Biasanya saya lalu melanjutkan untuk ngopi-ngopi dulu barang sebentar. Yah, mungkin sampai jam 9 malam. Kalaupun pulang sore, atau pulang jam 4 sore. Sampai di rumah pun baru jam 17.00. Sejam perjalanan pulang. Maklum Jogja ini rasanya makin macet saja tiap hari.

Katakanlah saya sudah di rumah jam 17. Maka biasanya jam 21 sudah mengantuk. Tidur sampai pagi.

Jadi berapa jam yang saya sediakan untuk keluarga? Untuk istri? Untuk ibu? Untuk keponakan yang sekarang baru lucu-lucunya? Untuk anak kelak?

Tanpa perlu di hitung pun sudah kelihatan, bahwa waktu yang kita habiskan diluar selalu saja lebih banyak dari yang kita habiskan di dalam.

Katanya, seorang istri saat ada acara dengan temannya, ia akan melibatkan suaminya untuk ikut serta, karena bagi istri kebahagiannya tak akan lengkap tanpa suami disisinya. Tapi hal berbeda dengan para suami.

Saya jadi merenung, betapa amat sedikit waktu yang saya habiskan bersama istri saya dalam satu hari. Padahal kalau dipikir-pikir istri adalah orang yang bakal menjadi teman hidup sampai kelak wafat, bahkan hingga akhirat.

Setiap orang di dunia ini sebenarnya punya jatah waktu yang sama; 24 jam. Tapi ada orang-orang yang dalam 24 jam itu dia bisa mencari uang, bekerja, melayani istri dan anak, hingga menyelamatkan dunia.

Kenapa kita tidak bisa?

Manajemen waktu yang burukkah? Kurang besarnya gaji? Kerjaan yang numpuk? Atau apa?

Saya juga tidak tahu, karena saya belum bisa melakoninya dengan baik. Masih saja saya terlampau asyik di luar, hingga kadang pulang larut malam. Masih saja saya terlampau asyik dengan dunia sendiri, dan tidak tahu kesulitan yang sedang dihadapi istri saya.

Saya memang belum bisa menjadi suami yang baik. Tentu saja!

Saya selalu bilang pada istri, kalau perjalanan kita masih sangat panjang. Dan jalan yang ada di depan pun tak akan selamanya mulus. Yang namanya jalan, apalagi di Jawa Tengah, pastilah banyak gronjalan. Banyak jalan berlubang. Naik turun. Bangjo yang lama. Macet. Ada pejabat lewat, dan lainnya.

Kembali ke pertanyaan saya di atas, pertanyaan yang sebenarnya saya tujukan pada diri sendiri, kenapa kita tidak bisa meluangkan waktu yang lebih banyak untuk istri, untuk keluarga?

Apa perlu kita minta pada Doraemon untuk memberi alat yang bisa mengatur waktu 30 jam dalam sehari?

Inilah 5 Keunggulan Suami yang Sering Ajak Istrinya Jalan-jalan

Semua istri akan merasa bahagia saat diajak suaminya jalan-jalan. Sebab suami yang sering mengajak piknik adalah suami yang menyenangkan dan mengerti kebutuhan istri. Mengurus rumah setiap hari kadang bisa menimbulkan perasaan jenuh. Jalan-jalan menyediakan kesempatan untuk menyegarkan diri dan menemukan semangat baru. Apalagi jalan berdua bersama suami.

Sekali lagi, betapa senangnya istri yang sering diajak jalan-jalan oleh suaminya. Suami ini adalah suami yang unggul. Sebab mengajak jalan-jalan memiliki banyak arti yang menunjukkan keunggulan-keunggulan dalam diri suami. Apa saja keunggulannya?

1. Suami yang mengajak istri jalan-jalan sedang berterima kasih dengan cara yang lebih spesial dan berkesan.

Mengajak jalan-jalan adalah caranya berterima kasih atas kerja keras Bunda selama ini. Apalagi jika Bunda ikut bekerja. Mengurus anak-anak dan rumah saja sudah jadi pekerjaan melelahkan yang biasanya dikerjakan seorang istri. Tentu suami sangat mengerti rasa lelah dan jenuh yang Bunda tanggung.

Mengajak istri jalan-jalan, kemanapun tujuannya, adalah salah cara mengatakan terimakasih atas kesediaan menemaninya selama ini. Mungkin suami hanya mengajak ke tempat-tempat yang dekat, atau mengajak makan malam di sebuah tempat sederhana.

Tetapi di sana terletak usaha suami untuk menyampaikan perasaan-perasaannya yang terdalam. Tak semua yang dirasakan pria bisa dikatakan dengan mulut. Jadi, beruntunglah Anda jika kerap diajak jalan-jalan olehnya.

2. Dia tidak ingin bersenang-senang sendirian

Mengajak jalan berdua berarti dia tidak mementingkan dirinya sendiri. Mungkin dia suka futsal dan sering melakukan futsal bersama teman-temannya. Atau kesenangan lain bersama teman satu kantor.

Tapi dia lebih memilih menghabiskannya bersama istri. Ia lebih mementingkan bersenang-senang berdua daripada sendiri bersama teman satu kantor. Ia tahu Anda adalah prioritas yang mengalahkan semua kesenangan lainnya.

Hanya bersama istri, kebahagiaan terasa sempurna.

3. Berdua dengan istri adalah cara mengingat masa muda yang penuh cinta dan romantisme. Pernikahan tak membuatnya jadi sosok dingin dan hambar.

Banyak pasangan yang berubah jadi dingin dan hambar usai menikah selama bertahun-tahun. Tapi tidak dengan suami Anda. Suami yang sering mengajak jalan-jalan tak ingin masa-masa indah dalam hidup berlalu begitu saja.

Ia ingin selalu merasakan dengan cara mengajak jalan berdua dengan Anda. Momen ini memang semakin sulit setelah memiliki anak. Tetapi hal ini tetap diusahakannya demi menjaga hubungan di antara kalian berdua.

4. Traveling adalah cara suami istri mendekatkan ikatan batin mereka berdua

Memang kalian hidup dan tinggal dalam satu atap. Tapi suasana berbeda membuat momen bersama jadi lebih terasa daripada hanya bersama dalam rumah. Di tengah hutan pohon pinus atau di depan lautan yang luas, berdua bersama istri jadi menambah kedekatan ikatan batin.

Suami mengajak istri traveling untuk menyegarkan hubungan di antara mereka berdua. Maka berbahagialah jika suami Bunda kerap mengajak pergi berdua.

5. Menggunakan waktu luang hanya untuk istri seorang

Suami yang gemar mengajak istri travelling berarti berusaha menggunakan waktu luangnya hanya untuk istri. Bersama istri, dia tahu waktu luangnya jadi lebih berarti. Dia tidak ingin membuang kesempatan santai yang dimilikinya bersama orang lain atau hanya diam dalam rumah.

Waktu luang ia manfaatkan untuk menikmati momen bersama istri di tempat wisata alam yang indah. Memandang langit senja bersama, atau pepohononan hijau yang luas.

Percayalah, buat suami seperti ini, tak ada yang lebih berharga selain berada di samping Anda.

Suami yang sering mengajak istri traveling bukan berarti ia boros, melainkan tahu arti perting keluar bersama istri demi menjaga hubungan yang hangat dan harmonis. Maka berbahagialah jika memilikinya. Yuk mulai sekarang sering-seringlah menghabiskan waktu buat keluarga tercinta, Semoga kita selalu diberi rezeki yang melimpah. Aamiin


Sumber : momonganak.org
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
Tags :

Related : Wahai, Suami.. Jangan Asyik Sama Teman-Temanmu Terus, Ajaklah Istrimu Jalan-Jalan