Bagikandakwah – Sahabat dakwah, sikap romantis pasangan
suami yang diteladankan oleh baginda Rasulullah SAW patut kita contoh. Beliau sangat
memperhatikan kualitas hubungan dengan istri-istrinya. Rasulullah SAW.
senantiasa berusaha untuk bersikap mesra terhadap istrinya, diantaranya adalah:
1.
Mandi Bersama
Mandi bersama akan menghadirkan kemesraan dan kenikmatan
yang lebih. Setelah berjima’, ditutup dengan mandi bersama, saling mengusapkan
sabun dan menyiramkan air. Sebagaimana yang dicontohkan oleh Baginda Nabi.
Diriwayatkan bahwa Aisyah r.a. berkata, “Pernah aku mandi
bersama Rasulullah. Kami menggunakan satu bejana. Bejana ini berada diantara
aku dan beliau.
Tangan kami saling berebut masuk ke dalam bejana. Beliau
berhasil mendahuluiku, sampai-sampai aku berkata, “Tolong sisakan
untukku!Tolong sisakan untukku!” Aisyah mengungkapkan bahwa saat itu mereka
berdua sedang junub. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Awanah)
2.
Disisir Istri
Dari Aisyah r.a. berkata, “Saya biasa menyisir rambut
Rasulullah SAW., saat itu saya sedang
haid.” (HR. Ahmad)
Rasulullah SAW. bisa membungkus hal sepele, menjadi sesuatu
yang berkesan untuk pasangannya. Menyisir rambut, pekerjaan yang biasa tidak
ada keistimewaannya.
Namun ketika dibungkus dengan kemesraan, akan menjadi hal
yang sangat istimewa. Rasulullah SAW. bisa menyisir rambutnya sendiri, demi
menciptakan kemesraan, maka beliau minta disisirkan oleh istrinya. Kita pun
bisa melakukannya, bukan?
3.
Meminta Istri Meminyaki Badannya
Rasulullah SAW. sangat piawai menjadikan hal yang sepele
menjadi berkesan dan menjadi bumbu penyedap pernikahannya. Interaksi
sehari-hari dengan istrinya senantiasa dibuat istimewa, sehingga semua istrinya
merasa yang paling istimewa.
Seringkali Rasulullah SAW. meminta istrinya untuk
mengoleskan minyak di badannya. Tentunya
Rasulullah bisa melakukannya sendiri, sengaja meminta istrinya yang mengolesi,
agar tercipta kemesraan dan bertambahnya rasa cinta dan kasih.
Aisyah r.a. berkata,”Saya meminyaki badan Rasulullah SAW.
pada hari raya Idul Adha, setelah beliau melakukan jumrah aqabah.” (HR. Ibnu
Asakir)
4.
Minum Bergantian Pada Tempat yang Sama
Di sebagian daerah, tabu istri minum pada gelas yang sama
dengan suaminya. Biasanya ada gelas khusus untuk suami yang tidak boleh dipakai
oleh siapa pun. Namun ternyata, Rasulullah SAW. punya sikap yang berbeda,
beliau justru minum dari gelas (muk) yang sama.
Aisyah r.a. berkata, “Saya biasa minum dari muk yang sama
ketika haidh, lalu Nabi mengambil muk tersebut dan meletakan mulutnya di tempat
saya meletakan mulut saya, lalu beliau minum. Kemudian saya mengambil muk, lalu
saya menghirup isinya. Kemudian beliau mengambilnya dari saya, lalu beliau
meletakan mulutnya pada tempat yang saya meletakan mulut saya, lalu beliau pun
menghirupnya.” (HR. Abdurrazaq dan Sa’id Musyar)
Apa yang dilakukan Rasulullah SAW. adalah bentuk romantisme
dengan istrinya. Hal kecil, jika dibungkus dengan cinta dan romantisme dapat
memelihara cinta agar senantiasa bertabur bunga.
5.
Membelai Istri
Kasih sayang terhadap pasangan bisa ditunjukkan dengan
belaian dan usapan lembut. Akan terasa ada getaran hebat yang menjalari seluruh
tubuh, hati pun terasa nyaman dan damai.
Kontak langsung dengan pasangan mengandung energi positif
untuk mengikat dua hati. Rasulullah SAW memberikan keteladanan kepada kita
tentang hal ini.
Dari Aisyah r.a. “Adalah Rasulullah SAW. tidaklah setiap hari melainkan beliau mesti
mengelilingi kami semua (istrinya) seorang demi seorang. Beliau menghampiri dan
membelai kami dengan tidak mencampuri hingga beliau singgah ke tempat istri
yang giliri waktunya. Lalu beliau bermalam di tempatnya.” (HR. Ahmad)
6.
Mencium Istri
Wujud kasih sayang yang lain adalah ciuman. Jika dilakukan
dengan penuh perasaan maka akan menambah
rasa cinta yang bersemayam dalam hati. Rasulullah SAW. sangat memperhatikan
akan hal ini.
Dari Aisyah r.a. “Bahwa Nabi SAW. biasa mencium istrinya
setelah wudhu.” (HR. Abdurrazaq)
Dari Hafshah, putri Umar r.a., “Sesungguhnya Rasulullah
biasa mencium istrinya sekalipun sedang puasa.” (HR. Ahmad)
7.
Tiduran di Pangkuan Istri
Rasulullah SAW. dengan akhlaknya yang agung, begitu
memperhatikan kualitas hubungan dengan istri-istrinya.
Di tengah kesibukannya berdakwah dan menanggung tanggung
jawab sebagai Rasul, beliau memanfaatkan waktu bersama dengan istrinya.
Sehingga waktu yang terbatas tidak menjadi masalah dalam hubungan mereka.
Aisyah r.a. berkata, ”Nabi SAW. biasa meletakan kepalanya di
pangkuanku walaupun aku sedang haidh, kemudian beliau membaca Al Quran.” (HR
Abdurrazaq)
8.
Memanggil Dengan Kata-kata Mesra
Panggilan mesra terhadap pasangan akan menghadirkan
kebahagiaan tersendiri. Rasa cinta dan sayang yang diekspresikan dengan
kata-kata akan jauh lebih bermakna dan menghujam dalam dada.
Rasulullah SAW. sangat memahami betul akan hal itu, maka
beliau pun memiliki panggilan mesra untuk istrinya. Rasulullah biasa memanggil
Aisyah dengan panggilan yang disukainya, seperti Aisy dan humaira (yang
kemerah-merahan pipinya)
9.
Mendinginkan Kemarahan Istri Dengan Mesra
Setiap orang pasti pernah dihinggapi dengan perasaan
marah. Ketika sedang marah maka emosi
tidak terkontrol. Rasulullah berlaku bijak ketika istrinya sedang marah, beliau
berusaha mendinginkannya dengan cara yang sangat mesra.
Rasulullah SAW. memijit hidung Aisyah jika ia marah sambil
berkata,
“Wahai Uwaisy, bacalah doa, wahai Tuhanku, Tuhan Muhammad,
ampunilah dosa-dosaku, hilangkan kekerasan hatiku dan lindungilah diriku dari
fitnah yang menyesatkan.” (HR. Ibnu Sunni)
Semoga kita dapat mencontohnya dan semoga bermanfaa
Oleh: Meti Herawati
Lahir di kota kembang. Ibu dari lima orang anak. Hobi
menulis sejak kecil. Beberapa karyanya dimuat di beberapa media. Kini karyanya
sudah dibukukan dalam buku solo dan antologi. Jika ingin berkenalan lebih jauh
silahkan singgah di rumah mayanya metiherawati.com
Sumber: ummi-online.com