Bagikandakwah – Sahabat dakwah, adakah yang sedang kebingungan untuk melunasi
utang? Biasanya akan terpikir untuk berutang lagi ke sana-sini untuk menutupi
utang tersebut, atau menjual barang ini-itu yang penting utang tertutup.
Selama utang belum terlunasi, hidup sehari-hari jadi terasa
tak tenang, ibadah jadi terpikir terus utang, benarkah demikian?
Alhamdulillah jika kita masih merasa gelisah atas utang yang
membebani, karena itu menandakan kita memiliki kesungguhan untuk bertanggung
jawab melunasi utang tersebut.
Jangan
Sampai Mati Dalam Keadaan Masih Membawa Hutang, Kebaikannya Sebagai Ganti
Dari Ibnu ‘Umar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,
مَنْ مَاتَ وَعَلَيْهِ دِينَارٌ أَوْ دِرْهَمٌ قُضِىَ مِنْ حَسَنَاتِهِ لَيْسَ ثَمَّ دِينَارٌ وَلاَ دِرْهَمٌ
“Barangsiapa yang mati dalam
keadaan masih memiliki hutang satu dinar atau satu dirham, maka hutang tersebut
akan dilunasi dengan kebaikannya (di hari kiamat nanti) karena di sana (di
akhirat) tidak ada lagi dinar dan dirham.” (HR. Ibnu Majah no. 2414. Syaikh Al
Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih). Ibnu Majah juga membawakan hadits
ini pada Bab “Peringatan keras mengenai hutang.”
Selain berbagai jurus dan usaha tersebut di atas, ada loh
senjata pamungkas untuk melunasi utang yang membebani kita.
Yuup, senjata pamungkas tersebut adalah bertawakal pada
Allah!
Banyak orang yang berusaha segala jurus dan cara untuk
menunjukkan kesungguhan usahanya, namun lupa menutupnya dengan tawakal pada
Allah.
Indikasinya mudah terlihat, yakni ketika kita bisa merasa
tetap tenang dan hati terasa damai karena yakin bahwa Allah akan menunjukkan
jalan, itu berarti kita sudah bertawakal. Sedangkan kalau kita masih gelisah,
resah, grasah-grusuh padahal sudah menempuh banyak usaha, artinya kita belum
menggunakan senjata pamungkas tawakal ini!
Mengapa tawakal merupakan senjata pamungkas yang bisa kita
gunakan untuk melunasi utang? Tentu saja karena hanya dengan sikap tawakal,
Allah akan memberi pertolonganNya pada kita.
"Jika Allah menolong kamu, Maka tak ada orang yang
dapat mengalahkan kamu; jika Allah membiarkan kamu (tidak memberi pertolongan),
Maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah
itu? karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orangmukmin bertawakkal.” (
QS. Ali Imran : 160 )
Pertanyaannya, sudahkah kita ikhtiar dengan optimal dalam
melunasi utang? Jika sudah, maka tutuplah dengan sifat tawakal, in syaa Allah
pertolonganNya akan segera datang. Wallaahualam.
Semoga bermanfaat
Sumber : ummi-online.com