Sudahkah Kita Mengetahui Istri-istri Rasulullah ?

Bagikandakwah - Sahabat dakwah, Telah kita ketahui bahwa Rasulullah shalallaahu 'alaihi wassalaam menikahi beberapa orang perempuan bukanlah karena kehendak nafsunya, akan tetapi karena perintah Allah dan mengandung banyak hikmah di balik perintah tersebut. Bahkan kecuali Aisyah radiyallaahu 'anha, seluruh istri Rasulullah adalah janda.



Rasulullah pernah melangsungkan akad nikah dengan 13 perempuan. Dua di antaranya meninggal sebelum beliau: Khadijah dan Zainab binti Khuzaimah.

Salah satu hikmah yang bisa kita ambil adalah para muslimah dapat meneladani sifat dan sikap para istri Rasulullah. Sebelum sampai ke pemahaman mengenai sifat-sifat istri Rasulullah, ada baiknya kita terlebih dulu mengenali nama-nama mereka:

1.Khadijah binti Khuwailid radiyallaahu'anha

Khadijah merupakan istri pertama Rasulullah Shalallaahu 'alaihi wassalam. Hingga akhir hayat Khadijah, Rasulullah tidak berpoligami atau menikahi perempuan lainnya.

Dari pernikahan dengan Khadijah, Rasulullah memperoleh 6 anak. Salah satunya adalah Fatimah Az Zahra yang merupakan putri kesayangan Nabi.

Khadijah merupakan salah satu dari 4 perempuan pemimpin dunia dan penghulu surga:

"Cukup bagimu 4 perempuan pemimpin dunia: Maryam bintu Imran (Ibunda nabi Isa), Khadijah bintu Khuwailid, Fatimah bintu Muhammad, dan Asiyah Istri Fir’aun." (HR. Ahmad 12391, Turmudzi 3878, dan sanadnya dishahihkan Syuaib Al-Arnauth)

2. Saudah binti Zam’ah bin Qois ra

Sebelumnya, Saudah menikah dengan sepupunya, Sakran bin Amr. Beliau masuk Islam bersama suaminya dan ikut hijrah ke Habasyah.

Setelah suaminya meninggal, Saudah menjadi janda tanpa ada keluarga yang melindunginya. Saudah dinikahi oleh Rasulullah di usia yang sudah cukup tua. Ketika itu, Saudah telah memiliki 6 putra.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Saudah di bulan Syawal tahun 10 kenabian (sekitar 3 tahun sebelum hijrah), sebulan sepeninggal Khadijah radhiyallahu ‘anha. (Al-Bidayah wan Nihayah Ibnu Katsir, 3/149).

3. A’isyah binti Abi Bakr As-Shiddiq radiyallaahu'anhu

A'isyah merupakan putri Sahabat Rasulullah, Abu Bakar Ash Shiddiq. Satu-satunya perempuan yang dinikahi Rasulullah dalam keadaan masih gadis (HR. Bukhari 5077).

Rasulullah menikahi A’isyah di bulan syawal tahun 11 setelah kenabian. Dua tahun 5 bulan sebelum hijrah dan setahun setelah beliau menikahi Saudah. (Ar-Rahiq Al-Makhtum, hlm. 471)

4. Hafshah binti Umar bin Khattab radiyallaahu'anhu

Hafshah merupakan putri dari sahabat Rasulullah, Umar bin Khattab. Ia menjanda sepeninggal suaminya Khunais bin Khudzafah As-Sahmi antara tahun 2 – 3 hijriyah, di usianya yang masih sekitar 20 tahun.

Hafshah dikenal sebagai perempuan yang ahli ibadah, sehingga beliau disebut Shawwamah (perempuan rajin puasa) dan Qawwamah (perempuan rajin shalat malam).

Beliau pernah mengemban amanah yang luar biasa, menjaga mushaf yang telah ditulis di zaman Abu Bakr dan Umar. Karena Hafshah terkenal dengan hafalan qurannya.

5. Zainab binti Khuzaimah radiyalaahu'anha

Zainab bergelar ‘Ummul Masakin,’ disebabkan ia sangat belas kasih dengan orang miskin dan banyak bergaul dengan mereka.

6.Ummu Salamah, Hindun bintu Abi Umayyahra

Terkenal dengan perempuan cerdas, sering memberi saran kepada Rasulullah dan mendukung dakwah suaminya. Lebih dari itu, beliau dikenal perempuan yang sangat cantik dan menawan sehingga membuat cemburu Aisyah dan Hafshah.

Beliau meriwayat sekitar 13 hadis yang terdapat dalam shahih Bukhari & Muslim. Beliau wafat tahun 59 H, ada yang mengatakan, 62 H, di usia 84 tahun. Istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang paling terakhir meninggal. Jenazah beliau dimakamkan di Baqi.

7. Zainab binti Jahsy bin Rabab radiyallaahu'anha

Rasulullah menikahi Zainab dalam rangka menghapus anggapan jahiliyah bahwa ayah angkat tidak boleh menikahi istri dari mantan anak angkatnya. Sebelumnya, Zainab merupakan janda dari Zaid anak angkat Rasulullah.

Beliau masih kerabat dekat dengan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ibu beliau, Umaimah bintu Abdul Muthalib adalah saudari ayah nabi, Abdullah. Sehingga zainab adalah sepupu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.

Zainab terkenal lantaran pernikahannya langsung dinikahkan oleh Allah:

“Kalian dinikahkan oleh orang tua kalian, sementara aku dinikahkan oleh Allah dari atas langit yang tujuh.” (HR. Bukhari 7420).

Tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap Istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia supaya tidak ada keberatan bagi orang mukmin untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menceraikan isterinya..” (QS. Al-Ahzab: 37)

8.Juwairiyah binti Al-Harits radiyallaahu'anha

Sebelum masuk Islam, Juwairiyah bernama Barrah. Kemudian atas perintah Rasulullah namanya diganti menjadi Juwairiyah. Beliau perempuan istimewa dari kelompok Yahudi Bani Musthaliq.

Setelah mengetahui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menikahi Juwairiyah, banyak sahabat yang membebaskan tawanannya dari Bani Mustaliq, sebagai bentuk penghormatan untuk semua ipar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Karena peristiwa ini, Juwairiyah dianggap perempuan yang paling berkah bagi kaumnya.

Beliau hidup hingga masa Khalifah Muawiyah. Meninggal di Madinah tahun 56 H.

9. Ummu Habibah binti Abi Sufyan radiyallaahu'anha

Ulama berbeda pendapat tentang nama aslinya. Ada yang mengatakan nama aslinya Ramlah. Ada juga yang mengatakan, Hindun. Beliau sepupu Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Karena ibunya, Shafiyah bintu Abil ‘Ash adalah saudara Affan, ayahnya Utsman.

Sebelumnya beliau menikah dengan Ubaidillah bin Jahsy. Bersama Ubaidillah, beliau dikaruniai seorang putri bernama Habibah.

Bersama suami dan anaknya, Ummu Habibah hijrah ke negeri Habasyah untuk mendapatkan jaminan keamanan karena tekanan suku Quraisy. Sesampainya di Habasyah, suaminya meninggal.

Ada yang mengatakan, suaminya murtad dan memeluk nasrani. Mendengar hal itu, Rasulullah mengirim surat kepada raja Najasyi untuk menikahkan Ummu Habibah dengannya.

10. Shafiyah binti Huyai bin Akhtab

Berasal dari masyarakat yahudi Bani Nadzir. Ayahnya, Huyai bin Akhtab adalah kepala suku bani Nadzir. Satu suku yahudi, keturunan Nabi Harun ‘alaihis salam. Ibunya bernama Barrah bin Samuel. Saudara dari sahabat, Rifaah bin Samuel. Sebelum masuk islam, Shafiyah menikah dengan Salam bin Masykam, seorang ahli berkuda dan pandai bersyair. Setelah berpisah dengan Salam, Shafiyah menikah dengan Kinanah bin Abil Haqiq.

Walimah pernikahan Rasulullah dengan Shafiyah dilaksanakan di perjalanan pulang 12 mil dari Khaibar menuju Madinah.

Rasulullah menyebutnya sebagai perempuan Shadiqahyakni perempuan yang jujur imannya. (Al-Ishabah Ibn Hajar, 7/741). Beliau meninggal tahun 50 H dan dimakamkan di Baqi.

11. Maimunah binti Al-Harits radhiyallahu ‘anhu

Perempuan terakhir yang dinikahi Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau adalah saudara Ummu Fadhl (Lubabah bintul Harits). Dan Ummu Fadhl adalah ibunda Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhum. Sehingga Maimunah adalah bibi Ibnu Abbas dari jalur ibunya. Beliau juga saudara Lubabah As-Shugra, ibunya Khalid bin Walid.

Ibunya Maimunah bernama Hindun bintu Auf. Sehingga Maimunah adalah saudara seibu dengan Zainab bintu Khuzaimah, Ummul Masakin, istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang telah wafat.

Rasulullah menikahinya pada bulan Dzul Qo’dah tahun 7 H, seusai umrah qadha. Maimunah mulai tinggal bersama Nabi setelah perjalanan pulang dari Mekah 9 mil menuju Madinah.

Selain ke-11 istri tersebut, Rasulullah juga memiliki dua budak perempuan yang terkenal yakni Mariyah Al-Qibtiyah dan Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah.

Mariyah Al-Qibtiyah

Beliau adalah hadiah dari raja Muqauqis sebagai jawaban atassurat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mengajaknya untuk masuk islam. Dari Mariyah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammendapatkan seorang anak yang membuat beliau sangat gembira, bernama Ibrahim. Namun putra beliau ini meninggal sebelum genap usia 2 tahun. Beliau meninggal di masa Umar, dan jenazahnya dishalati Umar bin Khatab dan dimakamkan bersama istri Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam lainnya.

Raihanah bintu Zaid Al-Quradziyah

Beliau tawanan bani Quraidzah, kemudian dijadikan budak Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. ada juga yang mengatakan, beliau dibebaskan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan dijadikan istrinya.


Sumber : ummi-online.com
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+

Related : Sudahkah Kita Mengetahui Istri-istri Rasulullah ?