Bagikandakwah – Sahabat dakwah, apakah benar jika
mendengarkan ayam berkokok dimalam hari lalu kita berdoa, maka doa tersebut
dikabulkan?
Pertanyaan:
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Saya pernah mendengar ada hadits Rasulullah yang menyatakan
bahwa apabila ada ayam berkokok di tengah malam pertanda ayam tersebut sedang
melihat malaikat, dan kiranya kita dianjurkan untuk memohon karunia Allah
Subhanahu wa Ta’ala. dan apabila ada ringkikan keledai, maka kita dianjurkan
utk memohon perlindungan.
Bagaimanakah status hadits tersebut, mohon penjelasannya.
terima kasih. (Faisal)
Jawaban:
Wa‘alaikumus salaam Wa rahmatullah Wa barakatuh.
Memang benar ada hadits yang menjelaskan bahwa apabila ada
ayam berkokok di tengah malam pertanda ayam tersebut sedang melihat malaikat,
Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu
‘alaihi wasallam bersabda,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ فَاسْأَلُوا اللَّهَ مِنْ فَضْلِهِ، فَإِنَّهَا رَأَتْ مَلَكًا، وَإِذَا سَمِعْتُمْ نَهِيقَ الحِمَارِ فَتَعَوَّذُوا بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، فَإِنَّهُ رَأَى شَيْطَانًا
“Apabila kalian mendengar ayam
berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan
apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena dia melihat
setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729).
Dalam riwayat Ahmad, terdapat keterangan tambahan, ‘di malam
hari’,
إِذَا سَمِعْتُمْ صِيَاحَ الدِّيَكَةِ مِنَ اللَّيْلِ، فَإِنَّمَا رَأَتْ مَلَكًا، فَسَلُوا اللهَ مِنْ فَضْلِهِ
“Apabila kalian mendengar ayam
berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah
kepada Allah karunia-Nya.” (HR. Ahmad 8064 dan dishahihkan Syuaib al-Arnauth)
Status hadits tersebut shahih baik dari segi sanad maupun
matan, Dalam riwayat Abu Hurairah maupun riwayat Imam Ahmad.
Keistimewaan Ayam Jantan
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bunyi
kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan, dengan datangnya
Malaikat dan kita dianjurkan berdoa. Ini bagian dari keistimewaan ayam.
Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan,
وللديك خصيصة ليست لغيره من معرفة الوقت الليلي فإنه يقسط أصواته فيها تقسيطا لا يكاد يتفاوت ويوالي صياحه قبل الفجر وبعده لا يكاد يخطئ سواء أطال الليل أم قصر ومن ثم أفتى بعض الشافعية باعتماد الديك المجرب في الوقت
Ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki
binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di
waktu yang tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan
sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek.
Karena itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan
yang sudah terbukti, dalam menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).
Mengambil
Pelajaran dari Ayam Jago
Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan dari ad-Dawudi,
قال الداودي يتعلم من الديك خمس خصال حسن الصوت والقيام في السحر والغيرة والسخاء وكثرة الجماع
Ad-Dawudi mengatakan, kita bisa belajar dari ayam jantan 5
hal: suaranya yang bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka
berbagi), dan sering jimak. (Fathul Bari, 6/353).
Mengapa Dianjurkan Berdoa Ketika Mendengar Ayam Berkokok?
Kita dianjurkan berdoa ketika mendengar ayam berkokok,
karena dia melihat Malaikat. Karena kehadiran makhluk baik ini, kita berharap
doa kita dikabulkan.
Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan Syaikh Iyadh,
قال عياض كان السبب فيه رجاء تأمين الملائكة على دعائه واستغفارهم له وشهادتهم له بالإخلاص
Iyadh mengatakan, alasan kita dianjurkan berdoa ketika ayam
berkokok adalah mengharapkan ucapan amin dari Malaikat untuk doa kita dan
permohonan ampun mereka kepada kita, serta persaksian mereka akan keikhlasan
kita. (Fathul Bari, 6/353)
Bagaimana Lafadz Doa Ketika Mendengar Ayam Jantan Berkokok
Di Malam hari?
Untuk doanya memang tidak disebutkan secara mendetail dalam
beberapa riwayat, Namun sesuai dengan matan hadits diatas kita dianjurkan untuk
berdoa meminta karunia-Nya, Seperti berdoa minta rezeki yang melimpah dan
berkah, anak anak yang shalih shalihah, keselamatan ataupun keberkahan dalam
hidup.
Jangan
Mencela Ayam Jantan
Dalam hadis dari Zaid bin Khalid al-Juhani radhiyallahu
‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَا تَسُبُّوا الدِّيكَ فَإِنَّهُ يُوقِظُ لِلصَّلَاةِ
Janganlah mencela ayam jago, karena dia membangunkan (orang)
untuk shalat. (HR. Ahmad 21679, Abu Daud 5101, Ibn Hibban 5731 dan dishahihkan
Syuaib al-Arnauth).
Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan al-Halimi,
قال الحليمي يؤخذ منه أن كل من استفيد منه الخير لا ينبغي أن يسب ولا أن يستهان به بل يكرم ويحسن إليه قال وليس معنى قوله فإنه يدعو إلى الصلاة أن يقول بصوته حقيقة صلوا أو حانت الصلاة بل معناه أن العادة جرت بأنه يصرخ عند طلوع الفجر وعند الزوال فطرة فطره الله عليها
Al-Halimi mengatakan,
Disimpulkan dari hadis ini bahwa semua yang bisa memberikan
manfaat kebaikan, tidak selayaknya dicela dan dihina. Sebaliknya, dia
dimuliakan dan disikapi dengan baik.
Sabda beliau, ‘ayam mengingatkan (orang) untuk shalat’ bukan
maksudnya dia bersuara, ‘shalat..shalat..’ atau ‘waktunya shalat…’ namun
maknanya bahwa kebiasaan ayam berkokok ketika terbit fajar dan ketika
tergelincir matahari. Fitrah yang Allah berikan kepadanya. (Fathul Bari, 6/353)
Wallahu a’lam.
Sumber: kabarmakkah.com