Bagikandakwah – Sahabat dakwah, Terkadang kita dalam
berdebat atau bertengkar dengan seseorang seringkali suka lupa diri. Emosi
menyelimuti diri kita dan mengobarkan hawa nafsu untuk saling menjatuhkan.
Tidak hanya itu, pertempuran kata-kata pun terjadi. Keduanya ingin berusaha
mengejek dan menghinakan lawannya. Yang sering terjadi, dalam suasana emosi
biasanya nama orang tua pun ikut dibawa-bawa.
Telah menceritakan kepada kami Qutaibah bin Sa’id telah
menceritakan kepada kami al-Laits dari Ibnu al-Had dari Sa’ad bin Ibrahim dari
Humaid bin Abdurrahman dari Abdullah bin Amru bin al-Ash bahwa Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
“Diantara dosa besar adalah seorang laki-laki mencela kedua
orang tuanya.” Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, ‘Apakah (mungkin)
seorang laki-laki mencela orang tuanya?‘
Beliau menjawab: “Ya. Dia mencela bapak seseorang lalu orang
tersebut (membalas) mencela bapaknya, lalu dia mencela ibunya, lalu orang
tersebut (membalas) mencela ibunya.”
Dan telah menceritakan kepada kami Abu Bakar bin Abu Syaibah
dan Muhammad bin al-Mutsanna serta Ibnu Basysyar semuanya dari Muhammad bin
Ja’far dari Syu’bah.
(dalam riwayat lain disebutkan) Dan telah menceritakan
kepada kami Muhammad bin Hatim telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sa’id
telah menceritakan kepada kami Sufyan keduanya dari Sa’ad bin Ibrahim dengan
sanad ini seperti hadits tersebut.” [HR. Muslim]
Dahulu para sahabat heran jika ada orang yang berani mencaci
orang tuanya sendiri, namun sekarang mencaci orang tua orang lain itu bisa jadi
bahan lelucon.
Kekurangan orang tua jadi bahan candaan, lelucon untuk
saling mengakrabkan diri dengan orang lain, bahkan sampai untuk mencari uang
seperti kita lihat di komedi-komedi yang terlihat di televisi.
Orang tua kita dijadikan lelucon dan kita tidak marah?
Sedang menghina kawan kita saja sudah dibilang keburukan oleh Rasulullah saw.
apalagi menghina orang tua?
“Cukuplah keburukan bagi seseorang yang menghina saudaranya
sesama muslim.” [HR. Muslim]
Bahkan sekarang marak terjadi anak yang berani membu*nuh
orang tuanya sendiri. Nau’udzubillah…
Sahabat dakwah mulai sekarang Jaga lisan, jaga telinga, jaga
mata, dan yang terpenting dari itu semua jaga hatimu. Semoga kita dihindarkan
dari perbuatan-perbuatan yang melalaikan diri dari mendekat kepada Allah azza
wa jalla. Aamiin
Sumber: dyn01.wordpress.com