BagikanDakwah – Sahabat dakwah, Pernahkan anda
mendengar bahwa ada daun yang merupakan 'racun' bagi bangsa jin/syetan? Daun
ini in syaa Allah dapat digunakan untuk mengobati sihir dan gangguan jin, yakni
daun bidara. Al Qur'an menyebutkan daun bidara di beberapa ayat:
“Dan golongan kanan, alangkah bahagianya golongan kanan
itu. Berada di antara pohon bidara yang tidak berduri...” (QS. al-Waqi’ah (56)
: 27-29)
"Tetapi mereka berpaling, maka Kami datangkan
kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua
kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit
dari pohon Bidara." (QS. Saba :16)
Lalu Bagaimana cara menggunakan daun bidara untuk
mengobati sihir atau gangguan jin? Berikut ini cara menggunakannya
Wahb bin Munabih, salah seorang pemuka tabi'in yang
ahli dalam sejarah dan ilmu kedokteran menyarankan untuk menggunakan tujuh
lembar daun bidara yang dihaluskan. Kemudian dilarutkan dalam air dan dibacakan
ayat Kursi, surat al Kafirun, al Ikhlash, al Falaq dan an Naas. (lihat
Mushannaf Ma’mar bin Rasyid 11/13).
Al Qurtubi menceritakan dari Wahab untuk mengobati
Sihir: “Diambil 7 helai daun bidara ditumbuk halus lalu dicampurkan air dan
dibacakan Ayat Kursi dan diberi minum pada orang yang terkena sihir tiga kali
teguk dan air di ember (yang telah dibacakan ayat-ayat dan juga dicampur
bidara) dipakai untuk mandi, In syaa Allah akan hilang sihirnya.” “Dan
diutamakan membaca Al Falaq, An Naas, juga ditambah Ayat Kursi karena ayat-ayat
itu dapat mengusir Syaitan.”
(Tafsir Ibn Katsir Jilid Satu Terjemahan Singkat
Halaman 171)
Sahabat dakwah, Selain untuk mengobati sihir dan
gangguan jin, daun bidara juga dapat dipergunakan untuk orang yang baru masuk
Islam (muallaf), wanita haid yang bersuci, dan juga untuk memandikan jenazah:
1.
Mandi dengan air yang dicampur daun bidara untuk mualaf
“Beliau masuk Islam, lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam memerintahkannya untuk mandi dengan air dan daun sidr (daun bidara).”
(HR. An Nasai no. 188, At Tirmidzi no. 605, Ahmad 5/61. Syaikh Al Albani
mengatakan bahwa hadits ini shahih).
2.
Mandi dengan air yang dicampur daun bidara untuk wanita haid yang akan bersuci
‘Aisyah secara marfu’, “Salah seorang di antara kalian
(wanita haidh) mengambil air yang dicampur dengan daun bidara lalu dia bersuci
dan memperbaiki bersucinya. Kemudian dia menuangkan air di atas kepalanya
seraya menggosoknya dengan gosokan yang kuat sampai air masuk ke akar-akar
rambutnya, kemudian dia menyiram seluruh tubuhnya dengan air. Kemudian dia
mengambil secarik kain yang telah dibaluri dengan minyak misk lalu dia
berbersih darinya.” ‘Aisyah berkata, “Dia mengoleskannya ke bekas-bekas darah.”
(H.R. Muslim no. 332 dari ‘Aisyah)
3.
Memandikan jenazah
“Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur
dengan daun bidara tiga kali, lima kali atau lebih dari itu jika kalian anggap
perlu dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kafur barus (wewangian).” (HR.
Bukhari no. 1253 dan Muslim no. 939).
Demikianlah ulasan mengenai daun bidara, Semoga bermanfaat.
Sumber : ummi-online.com