Alasan Mengapa Aktivitas Saling Sindir Di Media Sosial Sangat Perlu Dihindari, Karena ini akibatnya jika tetap melakukannya

Bagikandakwah  - Sahabat Dakwah, kerap kali kita mempunyai masalah dengan sahabat, teman, tetangga, orangtua, dan orang lain yang membuat kita kesal sehingga menumpahkan amarah dan ketidaksukaan melalui sosial media dengan cara menyindir. Kegiatan sindir menyindir bukanlah hal baru di kalangan pengguna sosial media, terutama oleh kalangan wanita.



Jenis sindiran ini pun beragam, mulai dari sindiran halus tapi menusuk hingga sindiran kasar yang sangat melukai hati. Alih-alih pembelaan datang dan berdalih "biarin saja, biar dia ngerasa!". Cara seperti ini tidak baik, bahkan dapat menimbulkan penyakit hati sehingga perlu dihentikan. Mengapa? berikut akan kami ulas mengapa hal ini tidak dianjurkan:

No 1. Menjadi perbincangan banyak kalangan

Aktivitas di sosial media tentunya bukan hanya melibatkan si pemilik akun saja, namun juga teman-temannya yang lain karena mereka juga ikut membaca apa yang telah kita tulis. Perlu diketahui bahwa tidak semua orang yang membaca tulisan kita akan peduli, bahkan beberapa justru menertawakan dan menjadikan bahan perbincangan. Pastinya perbincangan tersebut lahir di antara masyarakat bukanlah karena kebaikan yang kita bagikan, akan tetapi sebuah status saling menyindir yang malah mendatangkan mudharat.

No 2. Akan Memperkeruh suasana

Sikap saling menyindir tidak hanya menjadi buah bibir di khalayak umum, akan tetapi juga bisa memperkeruh suasana di antara pihak yang terlibat. Bayangkan saja satu status yang kita tulis untuk menyindir orang lain kemudian dibalas kembali dan seterusnya, maka hal tersebut dapat memancing orang lain juga ikut ambil peran dalam mengadu domba keduanya. Bila yang datang orang ketiga untuk menjadi pihak yang mendamaikan, maka akan sangat baik, tetapi bila yang datang justru sebaliknya, maka kita harus berpikir ulang untuk menyindir orang lain sebagai upaya yang bersifat preventif.

 No 3. Bisa Menjauhkan tali silaturahim yang telah dibangun

Sahabat dakwah, Sosial media menjadikan penggunanya saling mengenal, bahkan tak sedikit dari mereka yang bergabung dengan sebuah komunitas kemudian mengadakan acara dan berkumpul satu sama lain, lalu mengenal satu sama lain, dalam artian sosial media ini memiliki manfaat jika digunakan dengan tepat dan benar. Namun apa jadinya jika digunakan dengan cara yang tidak pas seperti halnya untuk ajang saling sindir? maka jelas akan menjauhkan tali silaturahim yang telah dibangun jauh-jauh hari yang awalnya memberikan manfaat berubah ke arah mudharat.

No 4. Bisa Melukai hati banyak pihak

Sahabat dakwah, Jika kita terluka oleh perkataan orang lain bukan dengan cara membalasnya untuk memberikan efek agar orang tersebut juga harus merasakan apa yang kita rasakan, justru sebaliknya. Begitu pula dengan sindiran. Ketika terluka oleh orang lain maka sebaiknya tidak membalas ucapan atau tindakannya dengan cara menyindir karena bisa jadi bukan orang yang kita maksud sakit hati, tapi justru malah orang lain (salah sasaran). Akibatnya kita malah melukai hati banyak pihak.

No 5. Bisa Menumbuhkan penyakit hati

Sahabat dakwah, penyakit hati juga dapat tumbuh dari sikap yang dinilai telah menjadi hal biasa ini, yaitu"sindir menyindir" karena dendam pun dimulai dari rasa sakit hati dan tidak terima. Astaghfirullah, padahal di luar sana banyak orang ingin membersihkan hatinya dari rasa dendam, dengki, hasad, iri, dan sebagainya akan tetapi mengapa kita justru memulainya?

Hitamnya hati dapat dibersihkan dengan cara banyak berdzikir, mendekatkan diri pada Allah Subhanahu Wa Taa'la, dan mengurangi aktivitas yang banyak menimbulkan mudharat bagi diri sendiri serta orang lain.

Solusi dari ketidakmampuan kita menerima sikap dan tindakan orang lain bukan dengan cara menyindir, akan tetapi lebih baik dibicarakan dengan pihak yang bersangkutan secara langsung karena hal tersebut menunjukkan bahwa diri kita menghargainya sebagai teman, sebagai saudara seiman, dan sebagai satu kawan yang memiliki kepentingan. Jika kita telah terlanjur pernah melakukannya maka alangkah lebih baik terus memperbaiki diri dan bersikap lebih dewasa, bijak, serta terbuka.
Allah Maha Pemaaf dan Maha Melihat bagi umat-Nya yang benar-benar menyesali perbuatannya.

Semoga tulisan yang singkat ini bermanfaat  bagi sahabat dakwahq.


Sumber : ummi-online.com
Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+